Pengantar,Postingan panjang ini adalah hasil diskusi di grup Facebook Al Islam yang bisa anda buka melalui tautan
ini Sengaja ini saya diskusikan agar kita bisa sama-sama belajar – terutama yang terkait dengan biografi tokoh yang mempunyai banyak pengikut. Menurut saya pribadi, ketika kita “mengidolakan” seorang tokoh dari kalangan agama atau ulama – adalah TIDAK CUKUP – kita hanya mengidolakan dan mengikuti BUAH PIKIRAN (Fikrah) nya semata, karena jika kita membahas seorang ulama besar apalagi yang bergelar mujtahid, PASTI kita akan tahu Biografi sang ulama, mulai dari anak-anak hingga wafatnya. Biografi itu tidak semata-mata menyangkut “karya-karya dan hasil ijtihadnya” saja tetapi juga tentang bagaimana “keseharian” atau prilakunya saat sang tokoh masih hidup. Tentu saja, biografi seorang ulama besar akan sangat masyhur dan mudah dikenal oleh orang lain karena memang “banyak orang” yang menjadi saksi tentang kehidupan kesehariannya. Menjadi saksi ini, bisa saja dituliskan oleh orang-orang yang mengikutinya (murid) atau bahkan oleh orang lain. Jadi jika ada seseorang yang di anggap ulama oleh sebagian orang – tetapi sumber biografinya “sangat minim” tentu perlu dilakukan upaya untuk benar-benar meyakinkan bahwa dia layak mendapat sebutan ulama besar, jika tidak – apa bedanya dengan kita, orang-orang biasa - yang tidak dikenal “kisah hidupnya”
******************
Nandang BurhanudinBismillah. Kang Abdulbarr Ats-Tsaqofiy, Ian As-Suti, Budi Saksono, Rifki Febriansyah, Febi Rahmat, Eva El Hidayah Dua, dll .... mari kita buka diskusi tentang kajian buku HT ditinjau Al-Qur'an dan Sunnah. Saya kemarin dikirimi buku Ahbabullah (Para Kekasih Allah). Buku tersebut berisi sejarah HT dan foundingfathernya. Satu poin yang saya garis bawahi, Kiai Taqi lahir dan hidup di era Kolonial Inggris dan pendirian Negara Israel 1948, saya ingin tanya kepada kawan-kawan HT, apa peran Kiai Taqi dalam jihad melawan Israel. Karena saat saya telaah perjalanan hidup Kiai Taqi, lebih banyak di Syiria, Libanon, Turki, Mesir ... hanya sesekali saja di Palestina. Lain halnya dengan Syaikh Ahmad Yasin, atau di era dahulu, ada Muhammad Amin bin Muhammad Thahir bin Musthafa Al Husaini gelar Mufti Falestin Al Akbar (Mufti Besar Palestina) yang hingga wafatnya terdepan melawan Israel. Mohon kawan2, kesantunan dalam diskusi diperhatikan. **** Saya tinggal dulu ya, jadwal BERENANG ****Abdulbarr Ats-Tsaqofiy Maaf semuanya, tadi ada banyak urusan di dunia nyata.
****
Hanya mengingatkan pak Nandang Burhanudin, bahwa topik yang disodorkan beliau di awal adalah diskusi tentang manhaj HT dan perbandingannya dengan Al-Qur'an dan Sunnah, bukan biografi atau perjalanan syeikh taqiy. Namun, InsyaAlloh akan coba kujawab pertanyaan TS di atas. Mohon ditunggu sebentar.. (
October 28 at 7:31pm )
Nandang Burhanudin Abdulbarr Ats-Tsaqofiy: oke, saya pikir, sebelum berbicara manhaj dan strategi perjuangan ...ilmuwan yang baik akan meneliti detail latarbelakang kehidupan tokoh yang diteliti fikrohnya. Saya perhatikan desertasi master tentang HT, bab I nya adalah latarbelakang tokoh. Jzk(October 28 at 7:44pm) Abdulbarr Ats-Tsaqofiy Secara jujur, ana hanya menemukan suatu riwayat yang diceritakan oleh Syeikh Tholib 'Awadholloh ketika beliau menceritan perjalanan hidup syeikh Taqiy sebelum mendirikan HT. Beliau mengungkapkan, bahwa syeikh taqiy pernah bergabung dengan mujahidin 'Izuddin al-Qosam, sumbernya: Kekasih-kekasih Alloh hlm 12 (buku ini belum diterbitkan, ku dapat dari salah seorang DPP HTI periode sekarang, al-Ustadz Muhammad Adam Romulo al-Fatih) atau pak Nandang Burhanudin bisa melirik link ini:
http://kuliahpemikiran.wordpress.com/category/tokoh-perjuangan/*******
Namun yang harus kita pahami bahwa jihad itu bisa dilakukan dengan 3 cara: (1) Terjun langsung dalam medan peperangan, atau (2) Menyerukan jihad, atau (3) Menyumbang harta untuk Jihad. Yang sudah pasti, selama syeikh taqiy berada di Palestina & Yordan, beliau senantiasa menyerukan jihad melalui khutbah dan nasyroh. Allohu a'lam..
(October 28 at 7:58)
Abdulbarr Ats-Tsaqofiy Kalau mau membahas manhaj HT, kurang tepat jika yang dikaji adalah kitab ahbabulloh yang ghoiru mutabanat. Bagaimana kalau pak Nandang Burhanudin mendownload kitab-kitab HT yang berisi manhaj HT itu sendiri di situs resminya yang berbahasa Arab:
www.hizb-ut-tahrir.org, kemudian kita kaji bersama.
#Tafadhdhol masykuro.. (ana off dulu, disini sudah Isya) (
October 28 at 8:06pm)
Nandang Burhanudin Abdulbarr Ats-Tsaqofiy wrote:Secara jujur, ana hanya menemukan suatu riwayat yang diceritakan oleh Syeikh Tholib 'Awadholloh ketika beliau menceritan perjalanan hidup syeikh Taqiy sebelum mendirikan HT. Tanggapan saya:1. Nurani sampeyan itu sangat fitri. Semoga terus konsisten dalam ketidakta'asshuban.2. Kata "suatu riwayat", mohon maaf saya sarankan untuk menggali lagi kata riwayat, apakah cocok digunakan untuk kasus ini. Sebab dalam kata riwayat hanya khusus digunakan dalam ilmu musthalah hadits, tidak untuk yang lain. Bagusnya sampeyan gunakan kata: "mengisahkan" atau "cerita", atau "kesaksian" dan lainnya. Karena saya mengkhawatirkan sampeyan dituduh mengganggap segala yang berkaitan dengan Kiai Taqi diidentikkan dengan Nabi. Yang tentu perbandingan sangat jauh antara langit dan bumi. Sekali lagi, saya mengkhawatirkan. Abdulbarr Ats-Tsaqofiy wrote: Beliau mengungkapkan, bahwa syeikh taqiy pernah bergabung dengan mujahidin 'Izuddin al-Qosam, sumbernya: Kekasih-kekasih Alloh hlm 12 (buku ini belum diterbitkan, ku dapat dari salah seorang DPP HTI periode sekarang, al-Ustadz Muhammad Adam Romulo al-Fatih)
==========================================
Tanggapan saya:
Saya buka buku aslinya yg berjudul Ahbabullah, ternyata tidak ada ungkapan seperti di atas. Saya buka buku desertasi yang belum diterbitkan, juga hampir sama. Kisah tentang kehidupan Kiai Taqi, hampir sama di semua buku yang ada. Dan tentang kata-kata "Syaikh Taqiyuddin an-Nabhani pernah beberapa saat menghabiskan waktu bersama Mujahid masyhur Syaikh Izzuddin al-Qasam. Beliau membantu merancang rencana untuk sebuah pergolakan revolusioner menentang Inggris dan Yahudi." Ternyata saya rujuk ke:http://1khilafah.wordpress.com/hizb-ut-tahrir/founder-of-hizb-ut-tahrir/ The political activities of Sheikh Taqiuddin an-Nabhani started very early. Before establishing Hizb ut-Tahrir he had no organised political activity, save for the period in his teens and twenties he had spent with the famous mujahid Sheikh Izz ad-Din al-Qassam, whom he helped lay down plans for the well known revolutionary upheavals against British colonial rule, and against plans to set up the state of Israel by the Zionist movement. He also met with the Muslim Brotherhood, and exchanged views with Sayyid Qutb. Pertanyaan saya: Jika memang pernah berkecimpung dengan Syaikh Izzuddin Al-Qassam, mengapa kisah hidup Kiai Taqi hanya diungkap dalam 2 baris saja? Lalu makna beberapa saat ini apakah berarti beberapa hari, jam, atau detik?
==========================================
Abdulbarr Ats-Tsaqofiy wrote: Namun yang harus kita pahami bahwa jihad itu bisa dilakukan dengan 3 cara: (1) Terjun langsung dalam medan peperangan, atau (2) Menyerukan jihad, atau (3) Menyumbang harta untuk Jihad. Yang sudah pasti, selama syeikh taqiy berada di Palestina & Yordan, beliau senantiasa menyerukan jihad melalui khutbah dan nasyroh. Allohu a'lam.. Tanggapan saya:
Mohon maaf, masalah konten belum akan kita kupas. Kita fokus satu persatu pada sumbangsih Kiai Taqi pada perjuangan Palestina.==========================================
Abdulbarr Ats-Tsaqofiy wrote: Kalau mau membahas manhaj HT, kurang tepat jika yang dikaji adalah kitab ahbabulloh yang ghoiru mutabanat. Bagaimana kalau pak Nandang Burhanudin mendownload kitab-kitab HT yang berisi manhaj HT itu sendiri di situs resminya yang berbahasa Arab: www.hizb-ut-tahrir.org, kemudian kita kaji bersama. Tanggapan saya:
Insya ALlah sudah saya download semua, baik buku yang mutabannat atau ghair mutabannat, bahkan sudah mendownload buletin-buletin di beberapa zaman yang berbahasa Arab. Founder of Hizb ut-Tahrir1khilafah.wordpress.comSheikh Muhammad Taqiuddin al-Nabhani (Founder & Leader of Hizb ut-Tahrir 1953-19...See More (October 28 at 8:55pm) Abdulbarr Ats-Tsaqofiy 1. Mohon maaf pak Nandang Burhanudin, kata riwayat yang ana maksud hanya bil makna lughowi saja bukan Istilah. Yang maknanya sama saja dengan cerita atau kabar, tapi tidak mengapa jika pak Nandang berkeberatan dengan istilah tersebut, untuk kedepannya ana akan menggunakan kata lain sebagaimana yang pak Nandang inginkan.
===============
Terkait dengan kabar yang diungkapkan syeikh Tholib 'Awadholloh dalam kitabnya ahbabulloh tersebut, memang ana pun sudah menelusuri dalam kitab yang berbahasa Arab langsung, dan hasil yang kudapat pun sama dengan pak Nandang, "tidak ketemu sama sekali", karenaya ana berikan sumber apa adanya yaitu kitab terjemahan Kekasih-kekasih Alloh yang kudapat dari ust Adam. Hanya saja, mungkin terjemahan tersebut diambil dalam kitab ahbabulloh nuskhoh tsaniyyah atau tsalitsah? ana pun masih menelusuri cetakan kedua & ketiga dari kitab tersebut untuk kudownload terlebih dahulu. Yang sudah jelas buat kita, bergabungnya syeikh Taqiy dengan Mujahidin 'Izuddin al-Qosam tidak tercantum dalam kitab ahbabulloh nuskhoh uulaa. Allohu a'lam.. (October 28 at 10:24pm)
Nandang Burhanudin Abdulbarr Ats-Tsaqofiy: 1. Oke, terimakasih sudah menyadari kekeliruan baik dari segi penggunaan kata maupun dari segi keautentikan data dan rujukan. Semoga saja, dari hal-hal kecil seperti ini, kita belajar menjadi orang yang AMANAH sebelum benar2 KHILAFAH dan SYARIAH tegak. Sebab sekali lagi sy khawatirkan, jika masalah kecil saja tidak tertib dan tidak amanah, maka bisa dipastikan, hal-hal besar akan tidak amanah lagi. Wal'iyaadzu billah. 2. Saya tunggu edisi revisinya. Hanya saja, buku sekualitas thesis saja tidak menyatakan itu. KOk aneh ya. Jika memang Kiai Taqi tokoh besar, kok masalah ARSIP dan SAKSI SEJARAH sangat jarang yang menyampaikan. Malah saya coba cermati di GOOGLE, saya cari dengan kata yang sama: TAQIYYUDDIN AN-NABHANI WAJIHAD FILISTHIN تقي الدين النبهاني وجهاد فلسيطين saya hanya menemukan 26.900 hasil (0.43 detik). Saya coba menggunakan kata yang sama dan diubah subjeknya: HASAN AL-BANNA wa JIHAD FILISTHINحسن البنا وجهاد فلسيطين 1.750.000 hasil (0.31 detik) Padahal IMam Hasan Al-Banna, bukan orang Palestina. Oke poinnya adalah: DIRAGUKAN KETERLIBATAN FISIK KIAI TAQI DALAM JIHAD PALESTINA.(October 28 at 10:33pm) Abdulbarr Ats-Tsaqofiy Mohon maaf Mba Eva El Hidayah Dua, sholat Isyanya memang tidak lama. Tapi, ana pun ada urusan di dunia nyata. Untuk malam ini, giliran ana untuk jagain dede bayi, ci bundanya bagian tidur, hehe
=========
Santai saja diskusinya ya? Prinsipnya, jangan sampai urusan kita yang penting di dunia nyata jadi terbengkalai gara-gara FB yang buatan Yahudi. (October 28 at 10:32pm)
Nandang Burhanudin Abdulbarr Ats-Tsaqofiy, Eva El Hidayah Dua, Ian As-Suti, Ridho Hamka: saya pamit dulu ... karena terlalu lama di depan laptop. Kemarin waktu diskusi, saya hitung rata2 per 15 menit ... sekrang terlalu lama. Mungkin dilanjut kapan2. Thanks. Oh ya, pak Budi Saksono, Budi Susanto: ini pembahasan kitab HT sudah dikupas dikit2. Makasih. Wassalamu'alaikum WR. WB. ( October 28 at 11:27pm ) Nandang Burhanudin Eva El Hidayah Dua, Shohib Syahdu, Choirul El Adhar dan lainnya: maaf ya, jika mau saling menghujat silahkan di lapak baru saja. Insya Allah, diskusi ini bukan cari kepuasan tapi mencari kebenaran. Jika kebenaran sudah didapat, saya serahkan semuanya kepada Allah. Mau lanjut di HTI atau keluar. Hanya, jika kebenaran sudah terkuak, namun masih bandel... tugas al-balagh (menyampaikan) alhaq, sudah selesai. (October 29 at 6:38am) Nandang Burhanudin Abdulbarr Ats-Tsaqofiy: mengingatkan sampeyan, bahwa saya sudah menjalankan semua yang sampeyan sarankan. Termasuk mengkaji buku2 yang direkomendasikan. Jika sampeyan perlu klarifikasi ke petinggi DPP HTI, saya mempersilahkan. Saya pun sibuk di dunia nyata, hanya karena saya cinta pada sampeyan karena Allah, saya sediakan waktu. Abdulbarr Ats-Tsaqofiy Saturday at 15:17 : Pak Nandang Burhanudin menyatakan: "Ada buku bagus yang layak dikaji berjudul: Hizb At-Tahrir Al-Islamy wat Tadhlil As-SIyasi (HTI dan Kesesatan Berpolitik). Insya Allah sedikit demi sedikit kita kupas agar teman2 yang baru-baru bisa paham." ========== Siapakah Adnan bin Abdurrohim ash-Shoush? Ana lihat kesimpulan-kesimpulan penulis kitab tersebut banyak kelirunya sebagaimana kekeliruan yang dilakukan oleh Ghazi Taubah, pengarang kitab al-fikrul islamiy al-mu'ashir. Oleh karena itu, (saran ana), sebelum pak nandang mengkaji kitab tersebut, ahsan sekali kalau pak nandang mau mengkaji juga 2 kitab pembanding yang cukup adil, setidaknya ini sudah direkomendasikan oleh ust M Shiddiq Al Jawi (http://khilafah1924.org/index.php?option=com_content&task=view&id=480&Itemid=2). Dua kitab tersebut adalah (1) Hizbut Tahrir Tsaqofatuhu wa Manhajuhu fii Iqamah Daulah al-Khilafah al-Islamiyah karya Muhammad Muhsin Radhi dan (2) Hizbut Tahrir Al-Islami Ardh Tarikhi Dirasah Ammah karya Auni Judua al-Ubaidi. #Tafadhdhol masykuro.. KITAB HIZBUT TAHRIR TSAQAFATUHU WA MANHAJUHU FI IQAMAH DAULAH AL-KHILAFAH AL-ISLAMIYAH - khilafah1924.org Nandang Burhanudin Dede Taufiq El-Bantani: Insya Allah, launching pas pameran IBF. Doakan saja. Jzk sarannya. (October 29 at 6:52am) Abdulbarr Ats-Tsaqofiy 2. Sudah kutelusuri alhamdulillah kudapat link untuk mendownload kitab ahbabulloh nuskhoh tsalitsah, namun ana tidak berhasil mendownloadnya, barangkali ada ikhwan atau akhwat fillah yang bisa membantu ana, ini linknya:
http://www.4shared.com/document/kfmwBSVc/__-________.html.
Kalau bisa terdownload, mohon kirim kitab tersebut ke inbox ana. Syukron..( October 29 at 10:06am)
Abdulbarr Ats-Tsaqofiy Teks Arab mba, bisa tolong untuk download kitab tersebut? (October 29 at 10:21am )
Nandang Burhanudin Abdulbarr Ats-Tsaqofiy: mohon ditanggapi dulu pernyataan saya di atas ajeungan. Mksh. (October 29 at 11:05am)
Abdulbarr Ats-Tsaqofiy 3. Kalaupun perlawanan syeikh Taqiy tidak langsung terjun ke medan perang, tapi dilakukan melalui seruan (ro'yun) dalam khutbah dan nasyroh misalnya, ana kira tidak masalah, toh pengertian Jihad adalah badzlul wus'i fil qitaal fii sabiilillah mubaasyarotan au mu'aawinatan bi maalin au ro'yin au taktsiiri sawaadin au ghoiro dzaalik (mengerahkan seluruh kemampuan untuk berperang di jalan Allah, baik langsung, atau membantu dengan harta, ro'yun, memperbanyak jumlah pasukan ataupun selain dari hal itu), undzur Hasyiyah Ibn 'Abidin, juz 3 halaman 336). Allohu a'lam..
=================
Jadi, insyaAlloh ro'yun yang diserukan oleh syeikh Taqiy pun bisa termasuk jihad.. (October 29 at 11:13am)
Nandang Burhanudin Abdulbarr Ats-Tsaqofiy: Poin 3, mohon disertakan bukti... bisa ada foto2, kumpulan cermaan kiai Taqi tentang Jihad Palestina. (October 29 at 11:15am)
Nandang Burhanudin cermaan=ceramah maksudnya (October 29 at 11:16am)
Nandang Burhanudin Abdulbarr Ats-Tsaqofiy 3. Kalaupun perlawanan syeikh Taqiy tidak langsung terjun ke medan perang, tapi dilakukan melalui seruan (ro'yun) dalam khutbah dan nasyroh misalnya, ana kira tidak masalah, ============>>>>> Maaf, ini sudah kesimpulan yang masih nampak TA'ASSHUBnya. Karena sudah hampir 1 jam tidak ada respon, saya berinisiatif ngasih penjelasan sbb: (October 29 at 12:09pm) Nandang Burhanudin @abdulbarr Ats-Tsaqofiy: Robbunaa Yahdiik wa yahdiina jamii'an. Pernyataan sampeyan bertentangan dengan kebijakan HT Internasional. Silahkan cek di: http://www.hizb-ut-tahrir.org/index.php/AR/nshow/881/Ini saya kutip Arabnya, biar gk susah nyari: إن الصغير والكبير، والمرأة والرجل، وذو السمع والبصر، بل وحتى من فقدهما... الكل يدرك ويعلم ويوقن أن فك حصار غزة وزوال كيان يهود لا يكون إلا بتحريك الجيوش التي تحيط بكيان يهود إحاطة السوار بالمعصم، وذلك في ساعة من ليل أو نهار، تأتي يهود من حيث لم يحتسبوا، ومن ثَمَّ يفك الحصار، وتعود الدار لأهل الدار، ويشفي الله صدور قوم مؤمنين {قَاتِلُوهُمْ يُعَذِّبْهُمُ اللَّهُ بِأَيْدِيكُمْ وَيُخْزِهِمْ وَيَنْصُرْكُمْ عَلَيْهِمْ وَيَشْفِ صُدُورَ قَوْمٍ مُؤْمِنِينَ}. هذا هو الطريق الوحيد الأوحد لإزالة كيان يهود وفك الحصار عن غزة وعن الضفة وعن مناطق أخرى من أمامها ومن خلفها... Ini saya terjemahkan biar tidak usah susah cari kamusnya: "Sungguh anak kecil dan orang tua, wanita dan laki-laki, pemilik pendengaran dan penglihatan, bahkan orang yang buta dan tuli sekalipun, ... semua memahami, mengetahui dan meyakini, bahwa membebaskan embargo Gaza dan melenyapkan hegemoni Yahudi
tidak akan pernah terjadi kecuali dengan menggerakkan tentara yang ada di sekeliling Yahudi seperti gelang. (Pengerahan pasukan) bisa dilakukan setiap saat, siang atau malam, menggempur Yahudi dari arah yang tidak mereka kira. Ketika itu, embargo pasti terpecahkan. Pada akhirnya, negeri (Palestina) kembali pada pangkuan pemiliknya dan Allah melegakkan hati orang2 beriman. Sebagaimana firman Allah, "Perangilah mereka, niscaya Allah akan menghancurkan mereka dengan (perantaraan) tangan-tanganmu dan Allah akan menghinakan mereka dan menolong kamu terhadap mereka, serta melegakan hati orang-orang yang beriman."(QS: At-Taubah Ayat: 14) Itulah jalan satu-satunya yang tunggal (athhariq alwahiid al-auhad) dalam upaya melenyapkan entitas Yahudi dan melepaskan cengkeraman embargo terhadap Gaza, Tepi Barat, dan wilayah-wilayah lain, baik dari depan mapun belakang. === Itulah Bayan/Sikap HT saat menanggapi dukungan internasional di kapal MaviMarmara, yang menggugurkan 9 Turkey. HT, menyesalkan kok hanya ngirim relawan bukan tentara ====INi menunjukkan: 1. Kemampuan HT hanya menyalah-nyalahkan muslim lain yang telah berbuat riil/nyata/terasa.2. SIkap HT tersebut, sesuai dengan sikap pendirinya/muassinya yang DIAM berpangku tangan dan kompromi dengan penjajah. (Bukti saya sertakan, karena saya tidak mau memfitnah). حــزب التحريــر Hizb ut Tahrirwww.hizb-ut-tahrir.org هو حزب سياسي مبدؤه الإسلام. فالسياسة عمله، والإسلام مبدؤه، وهو يعمل بين الأمة وم...See More (October 29 at 12:17pm) Nandang Burhanudin Abdulbarr Ats-Tsaqofiy wrote: ==toh pengertian Jihad adalah badzlul wus'i fil qitaal fii sabiilillah mubaasyarotan au mu'aawinatan bi maalin au ro'yin au taktsiiri sawaadin au ghoiro dzaalik (mengerahkan seluruh kemampuan untuk berperang di jalan Allah, baik langsung, atau membantu dengan harta, ro'yun, memperbanyak jumlah pasukan ataupun selain dari hal itu), undzur Hasyiyah Ibn 'Abidin, juz 3 halaman 336). Allohu a'lam.. =================Jadi, insyaAlloh ro'yun yang diserukan oleh syeikh Taqiy pun bisa termasuk jihad.. ================================ Tanggapan saya:Sementara ini saya tidak mau mengomentari pendapat ulama. Sebab di samping saya ada beberapa referensi juga yang bisa memperjelas maksud Jihad. Baik buku Turats (klasik) ataupun kontemporer. Jadi kita fokus kepada peran Kiai Taqi bagi Jihad Palestina. (October 29 at 12:23pm) Abdulbarr Ats-Tsaqofiy Maaf pak Nandang Burhanudin, ana lagi ngajar, tapi tetap kusempatkan, insyaAlloh.====================Secara jujur memang ana tidak bisa memberikan teks khutbah yang disampaikan oleh syeikh Taqiy tentang jihad Palestina, karena memang tidak dibukukan. Namun bisa kuberikan secuil bukti dalam nasyroh semasa beliau hidup tahun 1968, didalamya tertulis (kurang lebih) sebagai berikut: "jihad melawan yahudi di Palestina adalah kewajiban bagi seluruh ummat Islam, bukan hanya kewajiban penduduk Palestina saja, jadi walaupun penduduk palestina berjihad dengan perbuatan, tetap saja kewajiban jihad tersebut tidak gugur untuk negeri Mesir, Irak, dan negeri yang lainya". Silahkan disimak di bawah ini: فنص القران قطعي في جعل الجهاد ضد اسرائيل واليهود في فلسطين فرضا على جميع المسلمين لا على اهل فلسطين وحدهم، فاذا قام اهل فلسطين بالجهاد فعلا لا يسقط الفرض عن اهل مصر ولا اهل العراق ولا غيرهم بل يظل فرضا عليهم اثمين بتركه حتى يقضى على اسرائيل ويطرد اليهود من فلسطين بالفعل. (October 29 at 12:56pm) Nandang Burhanudin Abdulbarr Ats-Tsaqofiy: Kalau gitu, kita simpulkan untuk tema Peran JIhad KIai Taqi di Palestina: 1. Jihadnya hanya sebatas seruan, itu pun hanya dibuktikan dengan 4-5 baris. 2. Kiai Taqi TIDAK turut serta di medan Jihad Palestina, karena sibuk menjadi PEKERJA di pemerintahan Inggris, baik sebagai qadhi maupun sebagai guru. 3. Kesadaran Jihad Kiai Taqi, baru terbatas sampai pada fikroh. Itu pun baru tahun 1968. Padahal Kiai Taqi sudah kembali ke Palestina dari tahun 1932. Kemudian ada perang 1936, 1948. Pernyataan yang SANGAT TERLAMBAT ======= Mengapa semua itu terjadi, karena Kiai Taqi sekali lagi sibuk menjadi pekerja dan mengajar, berhubungan baik dengan Inggris, hingga setelah tahun 1950-an, Kiai Taqi baru sibuk menyerukan tegaknya KHILAFAH dan SYARIAH. Itu pun setelah Kiai Taqi hijrah ke Syam. HT di seluruh dunia akan menerus seperti ini, karena air cucuran atap jatuhnya ke pelimbahan juga. Berbicara yang IDEAL, namun mengamalkan yang MINIMAL. DEMIKIAN kesimpulan dari diskusi ini. Dan saya pikir kawan-kawan, baik dari PKS maupun HT, bisa memahami bahwa Kiai Taqi hanyalah tokoh biasa saja. Tokoh yang cinta ilmu, tapi karena kondisi, berada di zona nyaman sebagai Guru dan Pekerja. Jauh dari spirit menjadi contoh perlawanan terhadap penjajah seperti yang dilakukan Syaikh Omar Mukhtar di Libia, atau Syaikh Al-Husaini di Palestina. Demikian pak Budi Saksono, Budi Susanto, Fàdh Äldrîch, Dede Taufiq El-Bantani, Eva El Hidayah Dua, Ian As-Suti,@ridha Hamka dll. Mohon maaf jika bahasa saya kurang berkenan. Wassalam (October 29 at 1:40pm) Nandang Burhanudin Mohon admin, diskusi ini diarsipkan. Dan saya tidak mau melanjutkan diskusi, takut mengganggu kesibukan kang Abdulbarr Ats-Tsaqofiy. Maka dari itu, saya menyarankan agar ada Ustadz2 HTI yang ikut menambah wawasan kita semua. Insya Allah berkah. (October 29 at 1:48pm) Abdulbarr Ats-Tsaqofiy Mohon maaf, ana kira kesimpulan pak Nandang Burhanudin terlalu dilebih-lebihkan sehingga image beliau rohimahulloh terkesan dicondongkan ke arah yang negatif..
================
Tapi biarlah pak Nandang menyimpulkan demikian, semua ada konsekuensinya. Hanya saja solusi dari HT (syeikh Taqiy) atas problem Palestina adalah JIHAD dan KHILAFAH. Ana kira pemahaman seperti ini sudah sangat tepat dan ideal. Dan insyaAlloh amal beliaupun mencerminkan apa yang beliau katakan. Wallohu a'lam.. (
October 29 at 2:39pm) Nandang Burhanudin Abdulbarr Ats-Tsaqofiy: kalau saya keliru, mohon diluruskan. Berikan bukti saja, insya Allah saya nerima. Sekali lagi, saya sudah menganalisa kehidupan Kiai Taqi dari buku-buku yang sampeyan rekomendasikan, kesimpulan saya seperti di atas. Saya bisa keliru. Makanya sampeyan luruskan, jika perlu perkuat dengan bukti2 otentik yang saya minta. Insya Allah khair. (October 29 at 2:50pm) Nandang Burhanudin Abdulbarr Ats-Tsaqofiy: Iya neh kelamaan, saya pikir dah lupa he he . Saya tak akan tanggapi pernyataan sampeyan satu per satu. Tapi jangan lupa, kita tengah mengkaji buku yang sampeyan rekomendasikan. Berikut tanggapan saya: @abdul barr: Di thesis master yang sampeyan rekomendasikan berjudul HIZBUT TAHRIR TSAQAAFATUHU WAMANHAJUHU FII IQAAMATI DAULAH Al-KHILAFAH AL-ISLAMIYAH hlm. 25, paragraf kedua tentang" Al-MAJAALAAT AL-lATTI 'AMILA BIHA SYAIKH wal WAZHAAIF AL-LATII SYAGHALAHA (Aktivitas dan PEKERJAAN SYAIKH) penyusun thesis menggunakan kata: inshashara ????? yang maknanya: tahaddada (terbatas), inhabasa (membatasi diri), inqatha'a (terputus, fokus). Silahkan cek di http://www.almaany.com/home.php?language=arabic&lang_name=%D8%B9%D8%B1%D8%A8%D9%8A&word=%D8%A7%D9%86%D8%AD%D8%B5%D8%B1.انحصر - اِنْحَصَرَ :[ ح ص ر ]. ( فعل : خماسي لازم ). اِنْحَصَرَ ، يَنْحَصِرُ ، مصدر اِنْحِصارٌ .1 ." اِنْحَصَرَ الخِلافُ ": تَحَدَّدَ ، تَعَيَّنَ .2 ." اِنْحَصَرَ الهارِبُ " : اِنْحَبَسَ .3 ." اِنْحَصَرَ كُلُّ اتِّصالٍ بَيْنَنا " : اِنْقَطَعَ . Oleh karena itu saya terjemahkan begini:إنحصر مجال عمل الشيخ تقي الدين النبهاني رحمه الله تعالى بين التعليم والقضاء، وشغل العديد منالوظائف في المجالين كليهما "Aktivitas Syaikh Taqiyyuddin An-Nabhani terbatas antara mengajar dan qadhi, dan menyibukkan diri pada jabatan-jabatan di kedua bidang tersebut."
Penyusun thesis mengutip pernyataan Ustadz Ihsan Samarah, yang juga dirujuk berbagai tulisan HT, "Syaikh Taqi kembali ke Palestina usai menyelesaikan studinya, dan kemudian bekerja di Kementrian Pendidikan Palestina."
Namun Syaikh Abdul 'Aziz Al-Khayyath menyatakan, bahwa SYaikh Taqi menjadi guru di Dinas Pendidikan Palestina, bukan di Kementrian Pendidikan Palestina. Lihat: HIzbut Tahrir Al-Islamy, hlm. 11.
Saya ringkaskan isi thesis, juga buku Ahbabullah, yang banyak dikutip tulisan-tulisan web termasuk wikipedia.
1. Masuk Al-Azhar 1928.
2. Sejak tahun 1932-1938: Lulus dari Al-Azhar 1932, Kiai Taqi mengajar Ilmu-ilmu Syariah di SMP Negeri Haifa, juga di Madrasah Islamiyah Haifa.
=== Seingat saya, jika Kiai Taqi lulus Al-Azhar maka ijazah yang beliau dapat baru setara Syahadah 'Aliyah (LC)===
3. 1938, mengajukan lamaran ke Pengadilan Syariah (PA). Alasannya, karena pengaruh kolonialisme Barat di bidang pendidikan sangat kental dibanding di bidang peradilan.
4. Pada tahun 1948, Kiai Taqi pergi ke Syam tepat setelah Yahudi merebut Palestina. Setelah itu, ia kembali pulang ke Palestina untuk menerima pelantikan sebagai qadhi di Mahkamah Syariah Al-Quds, kemudian menjadi qadhi di Mahkamah Isti'naf (setingkat Pengadilan Rendah/Tingkat I) hingga 1950. Lalu Kiai Taqi mengundurkan diri dan memilih pindah ke Jordania menjadi pengisi kajian murid-murid tingkat 2 di Fakultas Sains Islam 'Amman hingga 1952. (Ahbabullah, hlm. 10)
Mari kita telaah, apa yang terjadi pada tahun-tahun tersebut:
1. Saya dan siapapun memaklumi, jika saat beliau studi di Al-Azhar, beliau tidak ada di Palestina. Di poin ini, mohon dihadirkan kisah-kisah kehidupan Kiai Taqi saat belajar di Al-Azhar. Mungkin sampeyan bisa minta rujukan ke petinggi HT di seluruh dunia, atau petinggi HTI di Jakarta.
2. Namun ternyata, pada tahun 1936-1939, di wikipedia saja dimuat, pada tahun tersebut tengah marak perlawanan bangsa Palestina terhadap Inggris dan Yahudi. Namun apa yang dilakukan Kiai Taqi saat itu? Silahkan dibaca ulang
===BERHENTI MENGAJAR dan 1938, mengajukan lamaran ke Pengadilan Syariah (PA)=== di POIN ini, menjadi BUKTI bahwa KIAI TAQI bagian dari pemerintahan Inggris.
SIlahkan luruskan saya bila keliru.
(Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Pemberontakan_Arab_di_Palestina_1936%E2%80%931939)
3. Pada tahun 1948, justru Palestina tengah membara. Perang Arab-ISrael berkobar. Palestina pun dikuasai Israel.
Kemana dan dimana Kiai Taqi? Jawabannya jelas dan secara otentik diakui oleh buku Ahbabullah dan buku thesis yang direkomendasikan sampeyan. Kiai Taqi pergi ke 'Amman Jordania, dan kembali ke Palestina untuk menduduki jabatan qadhi. Ini bukan fitnah. Tapi benar-benar nyata, KIai TAQI adalah PEJABAT saat bangsa Arab dikalahkan Israel.
Saya tidak ingin menggunakan kata PENJILAT. Namun jika di Indonesia, itu mirip ambtenaar atau pegawai yang setia pada penjajah Belanda, saat rakyat dan alim ulama memeranginya. معنى كلمة انحصر في قاموس المعاني. قاموس عربي عربي مصطلحات صفحة 1 www.almaany.comمعنى كلمة انحصر, تعريف كلمة انحصر في قاموس المعاني الفوري مجال البحث مصطلحات ض...See More (November 1 at 6:19am ) Abdulbarr Ats-Tsaqofiy Respon ana untuk pak Nandang Burhanudin
:=================إنحصر مجال عمل الشيخ تقي الدين النبهاني رحمه الله تعالى بين التعليم والقضاء، وشغل العديد منالوظائف في المجالين كليهما Terjemahan ana: "bidang/ruang pekerjaan syeikh Taqiyuddin an-Nabhani terbatas antara mengajar dan Qodhi, dan beliau banyak mengerjakan tugas-tugas di kedua bidang pekerjaan tersebut."
#Artinya, pekerjaan syeikh Taqiy memang terbatas hanya menjadi guru dan Qodhi saja. Dan sebagai pribadi yang amanah, beliau mengerjakan tugas-tugasnya sebagaimana yang dituntut syariat. Semua itu tidak membuktikan bahwa aktivitas beliau dari tahun 1932-1938 hanya mengajar saja, karena dalam rentang 1932-1928 (6 tahun) masih banyak kejadian misteri yang tak mampu diungkap oleh para peneliti. Silahkan diperhatikan:
رجع الشيخ تقي الدين النبهاني إلى فلسطين عقب إنهاء دراسته ليعمل في وزارة المعارف الفلسطينية، مدرساً للعلوم الشرعية في مدارس حيفا الثانوية النظامية، إلى جانب تدريسه في المدرسة الإسلامية بحيفا، وقد تنقل في أكثر من مدينة وأكثر من مدرسة منذ سنة 1932م، وحتى سنة 1938م، "Setelah menyelesaikan studinya, syeikh Taqiy kembali ke Palestina untuk bekerja di Kementrian Pendidikan Palestina sebagai guru Ilmu Syariah di MTS Negeri Haifa, disamping mengajar di Sekolah Islam di Haifa. Syeikh Taqiy juga sering berpindah-pindah dari satu kota dan sekolah sejak tahun 1932 hingga tahun 1938."
#Pertanyaannya, adakah yang tahu, selama syeikh bepergian dari satu kota ke kota lainnya, apa saja yang telah beliau lakukan? Ingat itu terjadi dalam rentang 6 tahun (1932-1938), tetap saja ada kemungkinan beliau ikut jihad ataupun tidak? (So, kita belum bisa menyimpulkan dalam ranah ini)
Kemudian dinyatakan:
حيث قدم طلباً للمحاكم الشرعية، لأنه كان يفضل العمل في مجال القضاء وذلك لأنه يرى أن التأثير الغربي الاستعماري في التعليم أكثر نه في القضاء لا سيما الشرعي منه، "Ketika itu Syeikh Taqiy mengajukan lamaran Kerja ke Mahkamah Syariah, dan beliau lebih mengutamakan bekerja di bidang peradilan, hal itu karena syeikh Taqiy melihat pengaruh Imprealisme barat dalam bidang pendidikan lebih banyak dari bidang peradilan, terutama peradilan syariah".
#Ini merupakan secuil bukti bahwa syeikh Taqiy tidak berhubungan baik dengan penjajah Inggris. Logikanya, kalau syeikh Taqiy punya hubungan baik dengan penjajah Inggris, tentu ia tidak akan menghindari mereka. Faktanya, syeikh Taqiy memilih pekerjaan yang dipandangnya halal dan tidak ada pengaruh kuat dari penjajah Inggris, yaitu bekerja di peradilan, dan peradilannya pun adalah peradilan syariah, bukan yang lain!
Dinyatakan:فما وجد أفضل من المحاكم الشرعية التي كان يرى فيها أنها تطبق الأحكام الشرعية، فيقول النبهاني: (… أما النظام الاجتماعي الذي يعين علاقة الرجل بالمرأة، وما يترتب على هذه العلاقة أي الأحوال الشخصية، فإنها لا تزال تطبق -الشريعة الإسلامية- حتى الآن رغم وجود الاستعمار ووجود حكم الكفر، ولم يطبق غيرها مطلقاً حتى الآن…) "Maka syeikh tidak mendapati pekerjaan yang lebih utama daripada bekerja di Mahkamah Syariah yang beliau lihat di dalamnya masih menerapkan hukum-hukum syariah, maka syeikh Taqiy berkata: Adapun urusan an-Nidzomul Ijtimaiy yang membatasi hubungan antara pria dengan wanita, dan mengatur hubungan keadaan-keadaan individu manusia, maka sesungguhnya tetap menerapkan syariah Islam hingga sekarang, meskipun telah ada penjajahan & hukum kufur, tetap saja (mahkamah syariah) tidak menerapkan hukum selain hanya dari syariat Islam secara mutlak hingga sekarang."
#Ungkapan di atas menunjukan sikap waro syeikh taqiy dalam memilih pekerjaan, dan semakin menguatkan bahwa beliau tidak memiliki hubungan baik dengan Penjajah Inggris. Dan kita ingat, perjalanan syeikh taqiy dari tahun 1938-1948 (10 tahun) sebagiannya besarnya masih menyisakan misteri. Sehingga salah satu kabar pertemuan syeikh Taqiy dengan syeikh Izuddin al-Qosam masih mungkin terjadi.. Allohu alam..
Kemudian:
حيث نقل قاضياً لمحكمة الرملة وبقي فيها حتى سنة 1948م، وبعدها خرج من الرملة إلى الشام على أثر سقوط فلسطين في يد اليهود "Ketika itu beliau pindah untuk menjadi Qodhi di Mahkamah Romalah hingga tahun 1948, kemudian syeikh taqiy pergi dari Romalah menuju syam SETELAH jatuhnya Palestina ke tangan Yahudi".
#Artinya, SEBELUM Palestina jatuh ke tangan Yahudi, beliau masih di Palestina, dan tetap ada kemungkinan, bahwa syeikh melakukan perlawanan jihad yang ia bisa.
:: Intinya, pak Nandang
terlalu dini dalam menyimpulkan sosok syeikh Taqiy, karena banyak rentang dari kehidupan beliau yang masih menjadi misteri buat para peneliti dan kita semua yang tidak tahu apa-apa ini. Kalaupun memaksakan diri untuk menarik kesimpulan, tetap saja kesimpulan pak Nandang masih sangat lemah.. (November 1 at 9:56pm)
Nandang Burhanudin Abdulbarr Ats-Tsaqofiy wrote:#Artinya, SEBELUM Palestina jatuh ke tangan Yahudi, beliau masih di Palestina, dan tetap ada kemungkinan, bahwa syeikh melakukan perlawanan jihad yang ia bisa. :: Intinya, pak Nandang terlalu dini dalam menyimpulkan sosok syeikh Taqiy, karena banyak rentang dari kehidupan beliau yang masih menjadi misteri buat para peneliti dan kita semua yang tidak tahu apa-apa ini. Kalaupun memaksakan diri untuk menarik kesimpulan, tetap saja kesimpulan pak Nandang masih sangat lemah..======================================== Tanggapan saya:Terus terang saya bingung, sampeyan itu selalu menuduh pengkaji Kiai Taqi sebagai “terlalu dini”, “sangat lemah”, “keliru” … padahal bukti-bukti sudah dipaparkan. Sedangkan sampeyan sendiri diminta meluruskan dengan memaparkan bukti, tidak bisa. Malah selalu bilang, “tidak tahu apa-apa ini”, “saya yang dho’if”. Tapi di lain kesempatan, sampeyan mengakui kalau sampean “keliru” bahkan salah merujuk ke buku asli. (Silahkan dicek di komen2 sampeyan di atas dan di lapak yang lain).
Kebingungan saya ditambah dengan jawaban-jawaban sampeyan yang penuh “misteri”, mempercayai “mungkin”. Sekali lagi, apakah diskusi kita ini landasannya ingin mencari kebenaran atau hanya pembenaran? Saya kan selalu terbuka, jika ada bukti otentik saya akan terima. Bahkan saya sudah menyarankan sampeyan untuk berkonsultasi ke pengurus teras HTI atau HT di seluruh dunia. Karena setelah saya ikuti selama 4 hari diskusi kita ini, sampeyan dan kawan-kawan sampeyan hanya berlandaskan asumsi, doktrin, dan persepsi sendiri. JIka saya punya kesimpulan, terus terang kesimpulan itu berdasarkan bukti-bukti yang justru sampeyan rekomendasikan. Dalam hal ini saya sengaja tidak mengambil rujukan dari buku-buku yang sampeyan tidak rekemondasikan. TUjuannya supaya fair dan tidak memihak. Namun, sampeyan terlalu menampakkan keberpihakan, sehingga menutupi kecerdasan analisa sampean sebagai seorang 'alim. Namun, biarlah bila itu memang sudah menjadi tabeat dan ciri khas sampeyan dan HT dalam mengungkap kebenaran. Ada satu thesis yang diterbitkan Universitas Islam Gaza berjudul FIKR HIZB TAHRIR yang ditulis Raid Nashir Abu ‘AUdah, bahwa “HT menyembunyikan (merahasiakan) beberapa hakikat ilmiah terutama tentang riwayat hidup dari kakek Kiai Taqiyyuddin An-Nabhani dari ibunya. Dalam kita Mu’jam SYuyukh karya Az-Zarkali, cet. Dar Ulum Lil Malaayiin, Beirut, jil. 8, hlm. 218 dikatakan, bahwa kakeknya dari ibu yang bernama Yusuf bin Ismail An-Nabhani adalah sosok yang MENCAMPURADUKKAN ANTARA ORANG SHALIH DAN ORANG THALIH (JAHAT) dan ia adalah sosok yang selalu menjelek-jelekkan para ulama Islam semisal Ibn Taimiyah dan Ibnu Qayyim dengan tuduhan-tuduhan yang tak patut.”
=====SILAHKAN DICEK, saya yakin sampeyan sudah punya bukunya==== Terus terang, saya sama sekali tidak membenci Kiai Taqi. Hanya saja saya tidak sepakat jika ada yang terlalu mengkultuskan. Oleh karena itu, jika memang ada sepak terjang Kiai Taqi di medan jihad selain himbauan yang 5 baris di atas, saya akan tambah respek. Bukti dari penghargaan saya kepada Kiai Taqi adalah dengan membaca buku-bukunya. Dalam hal ini, bisa jadi buku-buku HT yang say abaca, lebih banyak daripada yang sampean baca. Terlihat dari komen-komen sampeyan yang lebih mengedepankan persepsi pribadi daripada menggali di buku-buku HT.(November 2 at 12:04am) Nandang Burhanudin Tulisan ini adalah bantahan dari buku AHbabullah yang diterjemahkan kang Abdulbarr Ats-Tsaqofiy di atas. Tidak apa2 saya yang proaktif membahas buku dan setiap pernyataannya. Abdulbarr Ats-Tsaqofiy wrote: #Artinya, pekerjaan syeikh Taqiy memang terbatas hanya menjadi guru dan Qodhi saja. Dan sebagai pribadi yang amanah, beliau mengerjakan tugas-tugasnya sebagaimana yang dituntut syariat. =======================Ungkapan sampeyan "sebagai pribadi yang amanah", terlalu berlebihan. Mengapa? Karena tidak ada secuil pun kisah yang bisa membuktikan hal itu, baik di buku Ahbabullah ataupun buku-buku lainnya. Sepanjang biografi tokoh yang saya baca, pasti saya temukan kesaksian-kesaksian dari orang-orang yang semasa tentang kepribadian tokoh tersebut. Saya malah menemukan kesaksian yang kebalikannya. Namun tidak akan saya ungkap di sini, karena saya sudah terlalu banyak memberikan bukti. Oke saya berhusnuzhan, Kiai Taqi seorang amanah, namun jika memang amanah dan konsisten bahwa penjajah Ingris itu adalah Thaghut,
1. Mengapa oh mengapa memilih jadi PNS (pekerja di pemerintahan Inggris, baik sebagai qadhi ataupun guru. Bukankah itu ciri tidak amanah? Bukankah bekerja dengan pemerintah yang tidak menjalankan syariat, haram? Apatah lagi bekerja di pemerintahan di bawah kontrol penjajah, bukankah itu mencederai amanah umat?.
2. Mengapa oh mengapa memilih menjadi qadhi di mahkamah yang notabene tidak menjadikan Syariat Islam sebagai sumber hukum. Bukankah gembar-gembor selama ini menegakkan syariah dan khilafah? Lalu kok aneh, Kiai Taqi menerima menjadi qadhi di mahkamah yang tidak menjalankan syariah?
3. Mengapa oh mengapa lebih memilih keluar dari Palestina, di saat lagi genting2nya. Bukankah itu termasuk kategori lari dari peperangan? Silahkan dibuka ayat-ayat Al-Qur'an dan hadis, dan saya tidak perlu menyertakannya di sini.
Di sini nampak jelas, Kiai Taqi adalah tipe "tidak mau susah" dan "nyaman di zona aman", hingga semakin memperkuat analisa saya bahwa Kiai Taqi memilih kooperatif dengan penjajah Inggris. Karena setahu saya, tokoh2 Indonesia saja yang tidak menggembargemborkan syariat dan khilafah, tapi ketika melawan penjajah dibuang, dikucilkan, ditangkap, dibunuh. Jangan lupakan para pahlawan Indonesia dari mulai Aceh hingga Papua. Mereka tidak berpangku tangan menungg khilafah tegak dulu, baru melawan Belanda. Bukankah rentang waktu tersebut, kondisi Palestina dan Indonesia sama-sama dijajah?
==================================Abdulbarr Ats-Tsaqofiy wrote: Semua itu tidak membuktikan bahwa aktivitas beliau dari tahun 1932-1938 hanya mengajar saja, karena dalam rentang 1932-1928 (6 tahun) masih banyak kejadian misteri yang tak mampu diungkap oleh para peneliti.
==================================== Tanggapan saya:Saya ingatkan saja, komitmen sampeyan untuk tidak ta'asshub. Kata siapa masih misteri? Sudah banyak peneliti yang mengungkap kehidupan Kiai Taqi, tapi karena ta'asshub, semua pencerahan dianggap KELIRU dan ANGIN LALU. Bahkan komen-komen Syabab HT, lebih mirip preman yang mengedankan 'ashobiyah daripada ilmiah.
Saya ingin sekali lagi meminta bukti, jika memang HT konsisten dalam jihad bilqitaal, coba tunjukkan satu orang saja Mujahid HT yang syahid di medan tempur Palestina. Saya minta 1 orang saja. Itu pun jika ada. ====================================Abdulbarr Ats-Tsaqofiy wrote: #Pertanyaannya, adakah yang tahu, selama syeikh bepergian dari satu kota ke kota lainnya, apa saja yang telah beliau lakukan? Ingat itu terjadi dalam rentang 6 tahun (1932-1938), tetap saja ada kemungkinan beliau ikut jihad ataupun tidak? (So, kita belum bisa menyimpulkan dalam ranah ini) Tanggapan Saya:
Saya yakin bepergian, tapi kepentingannya untuk mematikan semangat jihad bangsa Palestina dengan doktrinnya: "TIdak ada kewajiban jihad kecuali setelah tegak khilafah." atau "Membunuh paramiliter Israel adalah haram". (Insya Allah kata2 ini ada buktinya). Sehingga Inggris memberi keleluasaan Kiai Taqi untuk hilir mudik dan pergi sesuka Kiai Taqi. Setahu saya, melihat sosok Cut Nyak Dien saja, nasibnya begitu tragis. Boro-boro bisa jalan-jalan, "menghela napas" saja sudah dikontrol penajajah.
=====================================
Abdulbarr Ats-Tsaqofiy wrote:"Ketika itu Syeikh Taqiy mengajukan lamaran Kerja ke Mahkamah Syariah, dan beliau lebih mengutamakan bekerja di bidang peradilan, hal itu karena syeikh Taqiy melihat pengaruh Imprealisme barat dalam bidang pendidikan lebih banyak dari bidang peradilan, terutama peradilan syariah".
#Ini merupakan secuil bukti bahwa syeikh Taqiy tidak berhubungan baik dengan penjajah Inggris. Logikanya, kalau syeikh Taqiy punya hubungan baik dengan penjajah Inggris, tentu ia tidak akan menghindari mereka. Faktanya, syeikh Taqiy memilih pekerjaan yang dipandangnya halal dan tidak ada pengaruh kuat dari penjajah Inggris, yaitu bekerja di peradilan, dan peradilannya pun adalah peradilan syariah, bukan yang lain! Tanggapan saya:Sampeyan pintar juga menerjemahkan ya. Hanya saja, sampeyan belum mahir memahami makna di balik kata. Coba sampeyan baca berulang kali dan telaah, apa makna dari kata-kata itu. Sampeyan gegabah mengatakan, peradilan -positif ataupun syariah- waktu itu tidak dipengaruhi penjajah. Ingat, penjajah itu tak akan membiarkan celah sekecil apapun, kecuali mengangkanginya. Kalau saya pribadi yang jahil ini, saya lebih memilih tidak bekerja di pemerintahan. Ingat saya tidak menganggap pemerintahan itu thaghut. Tapi bagi saya, sebagai orang syariah, lebih aman, halal, dan thayyib menjadi pribadi mandiri yang mampu berpenghasilan bukan dari "gaji" atau belas kasihan pemerintah. Terlebih ini pemerintah Inggris, penjajah gitu lhoooooh .... Intinya kang Abdulbarr Ats-Tsaqofiy, bekerja di pemerintahan --apalagi doktrinnya adalah thogut dan jahiliyah, di bidang apapun-- adalah pengkhianatan terhadap bangsa Palestina yang tengah terancam dimusnahkan, kehormatannya dicederai, tanahnya dirampas, dll. ==================================Abdulbarr Ats-Tsaqofiy wrote: Intinya, pak Nandang terlalu dini dalam menyimpulkan sosok syeikh Taqiy, karena banyak rentang dari kehidupan beliau yang masih menjadi misteri buat para peneliti dan kita semua yang tidak tahu apa-apa ini. Kalaupun memaksakan diri untuk menarik kesimpulan, tetap saja kesimpulan pak Nandang masih sangat lemah.. Tanggapan saya:Mungkin ada baiknya sampeyan jalan-jalan ke Jordania, Syria, Palestina, atau Mesir, coba sampeyan ajak ngobrol masyarakat baik yang intelek maupun yang berpendidikan rendahan. Silahkan tanyakan tentang Kiai Taqi dan perannya di jihad Palestina. Saya tidak akan memberitahukan apa tanggapan mereka, khawatir saya dituduh fitnah atau memaksakan diri mengambil kesimpulan. Saya persilahkan, sampeyan yang anggota Syabab untuk tanya langsung. Tapi ongkosnya jangan minta ke saya ya ... he he (canda mode on). Insya Allah kesimpulan saya kuat, tidak seperti yang sampeyan tuduhkan. (November 2 at 11:17am) Abdulbarr Ats-Tsaqofiy 1. Sejujurnya, baik pak Nandang atau ana, belum mampu menghadirkan bukti apapun terkait dengan siiroh syeikh Taqiy, khususnya antara tahun 1932-1938 dan tahun 1938-1948? Total ada rentang waktu 16 tahun yang tak mampu diungkap oleh para peneliti secara rinci dan pasti selain dugaan-dugaan dan asumsi mereka yang belum tentu benarnya.
Fakta membuktikan, pak Nandang pun membangun persepsinya sendiri terkait dengan sosok syeikh Taqiy. Kesimpulan seperti syeikh Taqiy berhubungan baik dengan Inggris adalah satu bukti bahwa anda telah melakukan hal itu.
Dalam hal ini, pendapat yang paling mendekati kebenaran ada pada mereka-mereka yang berinteraksi dengan syeikh Taqiy, alasannya karena mereka menyaksikan langsung sosok syeikh Taqiy dan menerima informasi langsung dari sumber Aslinya..
Oleh karena itu, tulisan syeikh Ihsan Samaroh dan Tholib 'Awadholloh patut dijadikan rujukan utama. Bahkan amir HT ke 3 saat inipun (syeikh Atho Abu Rusytah) atau Syeik Dawud Hamdan, Syeik Ghanim Abduh, Dr. Adil an-Nablusi, dan Syeikh Munir Syaqir bisa diambil pendapatnya, karena mereka semua sudah bergabung dengan HT saat kepemimpinan syeikh Taqiy.
Hanya saja, tetap saja siiroh syeikh Taqiy dalam rentang 1932-1948 (16 tahun) kebanyakannya masih menjadi misteri (baca: masih banyak berbagai kemungkinan yang terjadi) buat semua orang, termasuk bagi para syabab HT sendiri. Alasannya karena syeikh Taqiy tidak menceritakan semuanya, kecuali hanya beberapa penggal kisah saja. SELESAI.
Sepenggal kisah itu seperti, perkataan langsung beliau ketika melihat fakta peradilan syariah yang masih menerapkan Islam. Seperti yang ini misalnya:
يقول النبهاني: (... أما النظام الاجتماعي الذي يعين علاقة الرجل بالمرأة, وما يترتب على هذه العلاقة أي الأحوال الشخصية, فإنها لا تزال تطبق - الشريعة الإسلامية - حتى الآن رغم وجود الاستعمار ووجود حكم الكفر, ولم يطبق غيرها مطلقا حتى الآن ...) #Sehingga, dalam hal-hal yang masih 'misteri', kita cukupkan dengan sikap husnudzon saja, insyaAlloh berpahala. (
November 2 at 8:32pm) Abdulbarr Ats-Tsaqofiy 2. Kemudian, kusampaikan kembali bahwa kesalahan pak Nandang Burhanudin adalah mencoba mengungkap kekeliruan syeikh Taqiy sebelum mendirikan HT untuk menilai manhaj HT. Kukatakan, "tidak ada relevansinya sama sekali". Kalau mau mengkritisi manhaj HT, sederhananya yang dikaji adalah kitab-kitab HT yang mutabannat, bukan identitas pribadi syababnya.
Dan terkait dengan pekerjaan syeikh Taqiy, ana kira tidak ada yang salah dari sisi hukum syara', karena mengajarkan ilmu-ilmu syariah kepada para siswa dan menjatuhkan hukuman sesuai hukum syara' terhadap terdakwa adalah masyru', pak nandang hanya memperbesar-besar saja. Afwan..
#Pointnya: Pekerjaan syeikh taqiy pada waktu itu, tidak ada kaitannya dengan manhaj dan fikroh HT sama sekali. Semoga bisa dipahami.. (November 2 at 8:48pm)
Abdulbarr Ats-Tsaqofiy 3. Tanggapan pak Nandang Burhanudin yang ini: "Saya yakin bepergian, tapi kepentingannya untuk mematikan semangat jihad bangsa Palestina dengan doktrinnya: "TIdak ada kewajiban jihad kecuali setelah tegak khilafah." atau "Membunuh paramiliter Israel adalah haram". (Insya Allah kata2 ini ada buktinya). Sehingga Inggris memberi keleluasaan Kiai Taqi untuk hilir mudik dan pergi sesuka Kiai Taqi. "
===================Komentar ana hampir sama dengan kang Arroni Walecsha: Silahkan pak Nandang buktikan saja, apalagi pak Nandang mengawali dengan frase "saya YAKIN ...". Dan mohon dijawab juga pertanyaan ana: apakah bukti itu valid?
#Tegasnya, Khilafah adalah solusi yang diambil dari Islam, bukan dari Yahudi atau Inggris. Pun Jihad tetap wajib dengan ada atau tidaknya Khilafah! Dan syeikh Taqiy memahami hal tersebut! Allohu a'lam bis showab.. (November 2 at 8:52pm)
Nandang Burhanudin Model dialog Abdulbarr Ats-Tsaqofiy dan tentu mewakili HT, selalu tidak fokus, tidak point to point, tapi loncat-loncat zig zag. Seandainya sampeyan mau menanggapi point to point, saya yakin sampeyan tidak akan menuduh saya "belum menghadirkan bukti apapun", atau berasumsi bahwa saya "membangun persepsi sendiri terkait Kiai Taqi". Soal rekomendasi untuk menelaah pendapat yang katanya mendekati kebenaran, tidak akan dibahas di sini. Karena ternyata, beberapa amir setelah Kiai Taqi wafat, HT mengalami perpecahan hingga saat ini. ***** Adapun ungkapan sampeyan: Sepenggal kisah itu seperti, perkataan langsung beliau ketika melihat fakta peradilan syariah yang masih menerapkan Islam. Seperti yang ini misalnya: يقول النبهاني: (... أما النظام الاجتماعي الذي يعين علاقة الرجل بالمرأة, وما يترتب على هذه العلاقة أي الأحوال الشخصية, فإنها لا تزال تطبق - الشريعة الإسلامية - حتى الآن رغم وجود الاستعمار ووجود حكم الكفر, ولم يطبق غيرها مطلقا حتى الآن ...) Tanggapan saya:
1. Bukankah HT hingga kini masih menggembargemborkan bahwa 80 % Islam amburadul tanpa khilafah?
2. Bukankah HT beranggapan syariat itu tidak cukup hanya Ahwal Syakhsyiyyah saja? Lalu kenapa kalau Kiai Taqi kok boleh?
Coba deh dilihat lagi buku2 mutabannatnya, terutama soal hukum melihat aurat wanita. Kok tidak diterapkan?
=== Kok kontradiktif dengan pendirinya ya, aneh bin ajaib=== Abdulbarr Ats-Tsaqofiy wrote: #Sehingga, dalam hal-hal yang masih 'misteri', kita cukupkan dengan sikap husnudzon saja, insyaAlloh berpahala. Tanggapan saya: Semoga konsisten husnuzhonnnya ya, bukan hanya pada Kiai Taqi, tapi pada harokah lain dong.
===== Abdulbarr Ats-Tsaqofiy wrote: 2. Kemudian, kusampaikan kembali bahwa kesalahan pak Nandang Burhanudin adalah mencoba mengungkap kekeliruan syeikh Taqiy sebelum mendirikan HT untuk menilai manhaj HT. Kukatakan, "tidak ada relevansinya sama sekali". Kalau mau mengkritisi manhaj HT, sederhananya yang dikaji adalah kitab-kitab HT yang mutabannat, bukan identitas pribadi syababnya. Tanggapan saya:1. He he he ... kok saya disalahkan? Model kajian koneksinitas antara pendiri dengan manhaj sangat erat. Itu penting untuk menguji sejauhmana bobot sebuah manhaj. Terlebih bila melihat sikap HT yang "menganggap" kiai Taqi sebagai mujtahid mutlak. Di sini saja kelihatan, masa iya seseorang yang misterius bisa disebut "MUJTAHID MUTLAK?" ==Insya Allah tentang hal ini akan ada kajian khusus=== Karena saking pentingnya mengkaji jatidiri seseorang dengan fikrah dan manhaj perjuangan. Jika kita menapikan hal ini, maka kita akan mudah tertipu dan terkecoh dengan jargon-jargon. Terutama bagi kalangan yang mohon maaf --tidak ada maksud melecehkan-- hanya mengandalkan pada doktrin monolog satu arah, dan tidak terbuka pada masukan dari luar.
2. Istilah Kitab mutabannat itu kan hanya ada di HT saja. Dan setelah saya kaji, fikroh-fikro HT yang ada di buku-buku mutabannat itu, lebih mirip pemikiran-pemikiran Marxis, Sosialis. Saya katakan mirip ya dan saya bisa keliru. Nah setelah dibaca lagi, ternyata erat kaitannya dengan latarbelakang Kiai Taqi yang sebelum tahun 1953 ternyata aktivis Sosialis bahkan pernah menjadi anggota Partai Ba'ats. ===Sampeyan jangan bilang saya salah pengertian ya=== Abdulbarr Ats-Tsaqofiy wrote: Dan terkait dengan pekerjaan syeikh Taqiy, ana kira tidak ada yang salah dari sisi hukum syara', karena mengajarkan ilmu-ilmu syariah kepada para siswa dan menjatuhkan hukuman sesuai hukum syara' terhadap terdakwa adalah masyru', pak nandang hanya memperbesar-besar saja. Afwan.. #Pointnya: Pekerjaan syeikh taqiy pada waktu itu, tidak ada kaitannya dengan manhaj dan fikroh HT sama sekali. Semoga bisa dipahami..
Soal peradilan syariah, bukankah HT tidak setuju Tanggapan saya:Insya Allah saya tidak membesar-besarkan, seandainya Kiai Taqi tokoh biasa saja. Karena untuk kalangan HT begitu dibesar-besarkan, maka bagi saya dan juga beberapa peneliti -termasuk hasil penelitas S2 di Univ. Gaza- menjadikan sisi pekerjaan sebagai barometer orisinalitas seorang tokoh. Karena pekerjaan itu erat kaitannya dengan prinsip hidup, yang tiada lain manhaj perjuangan. Dengan demikian, sampeyan terburu2 mengatakan "tidak ada kaitannya antara manhaj/fikroh HT dengan pekerjaan Kiai Taqi". Bagi saya sangat erat. Karena psikologis seseorang dipengaruhi oleh dimana ia bekerja, jenis pekerjaan, lingkungan pekerjaan, dan situasi sosial-budaya-politik-keamanan saat ia bekerja. Masih perlu bukti? Sekali-kali dong sampeyan ngasih bukti. Bukti tentang hal ini insya ALlah akan saya kupas di buku saja. (November 4 at 2:15am) Nandang Burhanudin Abdulbarr Ats-Tsaqofiy wrote: 3. Tanggapan pak Nandang Burhanudin yang ini: "Saya yakin bepergian, tapi kepentingannya untuk mematikan semangat jihad bangsa Palestina dengan doktrinnya: "TIdak ada kewajiban jihad kecuali setelah tegak khilafah." atau "Membunuh paramiliter Israel adalah haram". (Insya Allah kata2 ini ada buktinya). Sehingga Inggris memberi keleluasaan Kiai Taqi untuk hilir mudik dan pergi sesuka Kiai Taqi. " ===================Komentar ana hampir sama dengan kang Arroni Walecsha: Silahkan pak Nandang buktikan saja, apalagi pak Nandang mengawali dengan frase "saya YAKIN ...". Dan mohon dijawab juga pertanyaan ana: apakah bukti itu valid? Tanggapan saya:Ini buktinya, silahkan dijelaskan.يقول الحزب في كتاب “مفاهيم حزب التحرير” وهو مُتبنّى: “ولهذا كان لا شأن للكتلة الإسلامية التي تحمل الدعوة بالنواحي العقليّة ولا تشتغل بشيءٍ إلا الدعوة، وتعتبر القيام بأي عملٍ من الأعمال الأخرى مُلهياً ومخدّراً ومعيقاً عن الدعوة ولا يجوز الاشتغال بها مطلقاً” ويقول في المفاهيم أيضاً ما نصّه: ولهذا لا يجوز للكتلة وهي تحمل الدعوة أن تقوم ككتلة بأيّ عملٍ من الأخرى ويجب أن تقتصر على الفِكر والدعوة. اهـ.وفي نشرةٍ بتاريخ 27/10/1968م تحت عنوان: سأل “أحد الشّباب الحزب”، يقول المنشور في شرح هذه العبارات: “فالحزب قد تبنّى من أوّل يوم وُجد فيه أن لا يقوم بالأعمال المادِّية، وحمل السّلاح من قبل الحزب كحزب للقيام بأعمال بواسطة السلاح هو قيامٌ بأعمال غير فكريّة، قيام بأعمال مادّية، وهو لا يجوز للحزب أن يفعله مهما كانت الغاية التي يحمل السلاح من أجلها، سواء أكانت لإزالة المنكر أو لتسلّم الحكم أو لغير ذلك، ولا يصحّ أن يقوم إلاّ بالأعمال الفكريّة والأعمال السياسية فلا يصحّ أن يقوم بالأعمال المادّية مطلقاً لا بالأمس ولا باليوم ولا في المستقبل فهو مقيَّد بما تبنّى”.ويقول في نفس النشرة: “أن يُطلب من الحزب أن يشارك في الأعمال المسلّحة لأخذ الحكم طلبٌ مرفوض لأنّ الحزب كحزب لا يشارك في حمل السلاح لأخذ الحكم، لأنّه كحزب لا يقوم بالأعمال المادية”… “إن الحزب لا يطلب من غيره الآن أن يقوم بالأعمال المادية والأعمال المسلحة لأخذ الحكم، وإنّما يطلب ممّن لهم المنعة أن ينصُروه، أي أن يستعملوا قوّتهم ونفوذهم لنصرته سواءَ أكان ذلك بالأعمال المسلّحة أم بغيرها”. Bahkan lebih parah lagi, HT menuduh kelompok perjuangan Palestina adalah binaan Inggris. Cek di sini, mangga untuk kang @arroni ditelaah: في نشرة بتاريخ 23/4/1969 يقول الحزب: إنّ الجهاد مع الفدائيين ليس بواجب لسببين:أحدهما أنّها منظّمات خائنة وُجدت حسب مخطّط إنجليزي، ومن أجل تنفيذه، ومن أنشأوها وكثيرٌ من السائرين فيها من قادتها وغيرهم يعلمون ذلك، ولهذا لا يجب الجهاد معها، بل في هذه الحالة إذا علم المسلم بهذه الخيانة وصدّق به لا يجوز له أن يجاهد معهم لأنّه يقوم بتنفيذ مخطط إنجليزي، وفي منظمة أمست حسب خطط الإنجليز وهو يعلم ذلك.أما السبب الثاني: فهي أن جماعة الفدائيين ليس لهم أمير حتى يجب الجهاد معهم، وأميرهم لا يعتبر أميراً عامّاً، لأنّ الأمير من ينصّب لرعاية الناس فهو الذي له صلاحية إدارة الجماعة، ولا ينطبق هذا على الفدائيين وعلى أميرهم، لذلك كان الجهاد مع الفدائيين غير واجب لأنه ليس هناك (أمير يجاهد تحت رايته الجهاد واجب عليكم مع كل أمير) ولكن هل يجوز الجهاد مع الفدائيين فرديّاً لمن لا يعلم أنّها منظماتٌ خائنة؟ فالجواب على ذلك هو أنه يجوز الجهاد مع الفدائيين لمن لا يعلم خيانتهم، لأن الجهاد الفردي جائز في حالة عدم توفّر شروط وجوب الجهاد، وأما الانخراط في الجيش مع الحكومة فإن الحكومة تعتبر جماعة لها أمير، ولذلك إذا وجب الجهاد فإن الجهاد يكون واجباً في هذه الحالة لأن شرط الأمير قد تحقق. اهـ.وأرجو العفو لأنّني سُقت هذه الفقرة مع طولها، إلا أنّها تعتبر نموذجاً لما قدّمنا من