Macam Gangguan Jin yang Harus Diwaspadai.

oleh Nuruddin Al Indunissy (Catatan)

pada 22 Maret 2013 pukul 7:28

 

Bismillahirrahmaanirrahiim. Semoga tulisan ini mempersempit gerak syaitan dan jin untuk mengganggu ummat muslim dimanapun berada. Karena, hal yang diketahui ummat sejenis kesurupan hanyalah satu bentuk kecil dari gangguan jin, banyak hal gangguan yang lebih vital yang sering tidak kita sadari:

 



 

1. Gangguan pada Suami Istri

Mandul, Istri suka membantah suami, suami memarahi istri tanpa sebab, istri tidak mau tidur bersama suami dan sebaliknya, istri ingat mantannya terus menerus, kebiasaan tidur setelah subuh pada suami, malas bekerja, emosional tinggi, impotensi, syahwat tinggi, onani, dll

 

2. Gangguan pada Anak.

Anak suka jajan berlebih, suka main game berlebih, tidak fokus dalam belajar dan malas berlebih, tidak mau dengar bacaan Al Quran, selalu membantah, selalu mengganggu saat shalat, nangis saat keluar rumah pada bayi, indigo, dll

 

3. Gangguan Pra-Ruqyah

- Lemes, malas, takut, grogih, gelisah, marah saat mau berangkat ruqyah.

- Kecelakaan baik diri atau keluarga saat mau berangkat ruqyah, bahkan sakit yang mendadak dibagian tubuh tertentu hingga tidak bisa jalan.

- Kecelakaan diajalan semisal ngantuk berat dan tangan yang tidak terkendali dan menyentuh kendaraan lain. - Banyak halangan, seperti orang tua tidak mengizinkan dengan alasan yang aneh.

- Kembali lagi (kabur) setelah hampir sampai di kota dimana peruqyah berada.

 

4. Gangguan Pasca Ruqyah. Biru-biru pada badan, kesakitan seluruh tubuh hingga kondisi tidak bisa bergerak sama sekali, sendawa seharian, malas diruqyah atau membenci ruqyah dan peruqyahnya, malas melakukan ruqyah mandiri,

 

5. Gangguan pada mantan praktisi Ilmu Hitam.

Ilmu hitam yang dimaksud adalah; Kekebalan, Diisi khodam (agar berwibawa, bisa pijat istant, ilmu laduni, perlindungan dll), Tenaga dalam, Tarekat Yang ada Ritual Pengisian, Pamacan, Ritual-ritual aneh (puasa mutih, puasa pati geni, shalawat dan dzikir puluhan ribu dalam satuan waktu tertentu) pernah dirajah, makan rajah, punya warisan jimat, susuk, keris, dll..

 

Perlu diketahui, gangguan akan terasa setelah 7 hingga 10 tahun setelah taubat! Dalam hal ini, dosa sudah ditaubati tapi jin masih tertinggal didalam..

 

- Hilang suara samasekali saat mau baca quran hingga tidak mampu membaca lebih dari 5 atau 10 ayat atau tidak bisa membaca ayat-ayat panjang.

- Malas sholat dan ibadah lain.

- Emosional tinggi.

- Hidup tidak maju-maju dan selalu gagal dalam setiap usaha.

- Sekeluarga sakit-sakitan.

- Tidak punya keturunan

- Penyakit yang tidak terdeteksi dokter

- Panas dibagian dada, pergelangan tangan, pergelangan kaki.

- Emosianal. - Dll..

 

Semua hal diatas, jika sudah confirmed/yakin bahwa sebabnya adalah gangguan jin insya Allah bisa dilucuti dengan ruqyah.

 

Hati-hati, ini bisa terjadi disemua kalangan. Sebagai referensi saya pernah meruqyah Hafidz Quran (Beliau bahkan salaf), Ikhwan Salafy, Murabby dan Murabbiyah Tarbiyyah yang tadabur Quran 1 juz tiap hari, Hafidzah 20 Juz, ahwat tarbiyyah yang kesehariannya di mahad tahdfidz quran dan memiliki binaan.. dll.

 

Shadaqta ya Rasulallah Sholallahu alaiyhi wa Sallam yang telah bersabda bahwasannya; "Syaitan akan mendatangi semua urusanmu", maka tidak salah jika syaitan datang kepada orang bodoh mellaui pintu kebodohan, ia juga datang kepada orang berilmu melalui pintu ilmu dan seterusnya.

 

Apakah seorang ahli quran kena gangguan jin juga?Saat baca quran jin pergi, namun saat ia marah jin itu masuk, saat ia sedih jin itu masuk, saat ia takut jin itu masuk, dan bisa dipastikan ahli Quran itu tidak bertauhid. Atau tauhidnya berantakan..Allahu'alam bishawab.

 

Bahkan, dalam hemat saya; semua gangguan diatas adalah gangguan kecil, karena manusia bisa merasakan dan mengakuinya. Gangguan besar justru yang tidak terlihat dan ini biasanya mengganggu ahli ibadah dan ahli ilmu, semisal ria.

 

Inilah urgensi Ruqyah syariyyah sebagai pengobatan Utama bukan Alternatif seperti paradigma yang terjadi dinegeri kita tercinta ini.

 

Salam Tauhid

Nuruddin Al Indunissy