Seorang rekan bergabung dengan salah satu fitness center di kotanya. Di tempat ini ia bertemu dengan salah satu member, sebut saja Om Budi, usia sekitar 70an tahun. Om Budi adalah pengusaha sukses yang sangat terkenal dan punya usaha yang besar.
Satu hari, usai berolahraga, Om Budi mandi dan pamit pulang lebih dulu. Sekitar satu jam kemudian Om Budi balik lagi ke Fitness Center.
Rekan ini bertanya pada Beliau, "Om.. ada apa kok balik lagi?"
"Oh..mau ambil sabun mandi saya yang ketinggalan," jawabnya.
"Lho.. kan bisa diambil besok atau dibiarkan saja. Om kan bisa beli baru. Buat apa capek-capek harus balik hanya untuk ambil sabun mandi yang tertinggal?," tanya rekan saya lagi.
"Anak muda," begitu jawab si Om, "Saya berhasil menjadi pengusaha sukses karena saya keras dengan diri saya. Tidak boleh ada kompromi dalam hal disiplin. Memang kalau dipikir berapa sih harganya sabun mandi ini. Saya bisa beli berapapun yang saya mau. Tapi... kalau sekali saya mengijinkan diri saya untuk tidak disiplin, tidak membawa pulang sabun mandi yang seharusnya saya bawa pulang, maka di kemudian hari kejadian ini pasti berulang. Bila ini terus berlanjut maka pasti tidak baik untuk hidup saya. Ini bukan nilai sabun mandinya tapi nilai hidup yang harus dipegang teguh dalam situasi apapun. Kembali ke sini tentu tidak nyaman bagi saya. Saya tadi sudah di rumah, sudah mau istirahat. Dengan saya kembali ke sini, membuat diri saya tidak nyaman, maka saya memberi pelajaran bagi diri saya sendiri agar lain kali tidak mengulangi kejadian ini."
Kita seringkali menggampangkan hal kecil yang dirasa tidak penting. Namun, dari yang kecil ini bisa menjadi sesuatu yang sangat besar. Satu kejadian bila berulang dan berulang akan menjadi kebiasaan. Kebiasaan akan berlanjut menjadi karakter. Dan karakter inilah yang menentukan nasib kita.
Bagaimana menurut Anda?