oleh:
mardigu.wowiek
Entah kenapa saya lagi agak emosi urusan pengampunan pajak yang akan di sah kan DPR. Saya beda pendapat. Pengelap pajak kok di ampuni sih!. Dan banyak lagi hal yang membuat saya beda pendapat dengan para pengelola Negara ini. salah satunya adalah saya beda pendapat dengan orang dekat presiden jokowi.
Urusan keuangan, pajak, fiscal, dan perekonomian, saya pikir ganti itu gubernur BI, ganti menteri keuangan, ganti pejabat OJK, dan ganti petinggi bursa efek. Juga menko perekonomian, ganti.
4 bidang itu kalau di ganti , saya yakin akan membuat percepatan perekonomian. Guberbur BI jangan banker, harus ekonom. Menteri keuangan harus yang luas jaringanya, sri mulyani boleh tuh.
Saya juga usul BUMN bukan kementrian agar menteri BUMN Rini Sumarno itu jadi CEO saja. Jadi korporasi seperi Temasek.
Karena pendapat saya mengelola Negara beda dengan mengelola korporasi. Kalau BUMN jadi lembaga setaraf menteri ya seperti sekarang ini. ekonomi ngak muter bagus. Beda loh mahluk kementrian BUMN sama BUMN jadi korporasi holding. BUMN adalah korporasi actionnya. Profit. Sementara Negara tujuannya men-sejahterakan masyarakat.
Penataan Negara harus di mulai dari aturan dari siapa yang “melindungi “ , dari sisi pertahanan dan ketahanan, independen secara ekonomi, energy, industry manufaktur, pangan dan militer. Militer domain-nya pertahanan dan intelegen. Begitu saya dengar selentingan ketua BIN mau di ganti BG nya megawati saya pikir ini Negara salah kaprah. Itu emak PDIP mabuk kepayang kali ya. Jangan setujui itu pak Jokowi ya, mohon jangan. BIN ranah militer.
Berikutnya yang saya kritik keras adalah menteri perindustrian dan menteri ESDM. Saya banyak ngak terlalu suka maneuver keduanya. Terutama menteri ESDM. Urusan gas masela kita beda pendapat. Urusan mineral dari Kontrak karya mau jadi IUP saya sangat sangat menentang. Anda kacamatanya pendek sekali pak SS. Saya ingatkan, ganti KK jadi IUP hanya cinta sesaat. Sisanya Negara tergadai, rugi jangka panjangnya. Banyak pengusaha cabut dari bisnis tambang dan mineral.
Juga menteri perindutrian, anda sepertinya ngak banyak ngerti industry ya? . anda tidak bisa memisahan indutri strategis, industry vital, industry kerakyatan. Anda ngak membangun apa-apa nih hampir 2 tahun. Misalnya, anda bangun kek industri manufaktur militer supaya tiap tahun tidak membuang anggaran 40 triliun buat Negara lain hanya untuk membeli peralatan pertahanan import. Kita bisa bikin kok.
Industry maritime perkapalan di bangun pak. Bebaskan pajak 5 tahun buat bangun manufaktur industri maritime. Juga manusfaktur pertanian. Semua harus swasembada, kita harus mandiri. Sekarang bapak bangun apa di dua bidang itu?..hilirisasi itu wajib loh pak. Ayo dong mulai. Walau bapak akan di ganti nanti dalam resuflle, tetap karya anda masih bisa bermain kok.
Sekedar pengingat, Negara seperti amerika anggarannya di topang oleh penjualan senjata militer. 30% devisa amerika dari produksi mesin perang. Maka kalau kita bisa menghentikan perang, amerika bangkrut. Itu peran menkopolhukam, masak anda hanya mikirin tahun 2019 mau jadi wapres sih. Kebaca banget deh manuvernya. Pakai golkar yang pemimpin sang pendosa lagi kendaraannya. Waduh pak, jangan terang-terangan. Masih 3 tahun lagi. Kerja aja pak. Itu sandera lagi terjadi. 3 kali boss. Anda ngapain sih? , kalau saya jadi anda saya mundur jadi menko. Anda punya mental itu ngak? Ngak ya pak. Kita sama-sama tahu ya karakter anda. Ya sudah, tapi jangan jual Negara kita ke china ya pak?
Anda terlalu miring ke china sih pak menko. Kalau mau mengendalikan china kita kendalikan sumber bahan bakunya, maka china manufakturnya tidak bisa jalan, 40% kekayaan sumber alam dunia ada di Indonesia. Kita ini sejajar china, bukan di bawah china. Tapi gaya anda negosiasi itu loh yang saya ngak tahan, yang selalu mengatas namakan presiden dalam negosiasi padahal itu suara anda khan ya? Kayak papa minta saham, kayak suara novanto golkar, dengan petinggi china juga gitu gaya anda ngomo9ng. mengatas namakan jokowi. Stop ya pak, jangan pake gaya itu lagi. Kerja aja deh.
Saya juga tidak suka dengan para “pengembang property” yang terlalu mahal menjual harga unit rumah atau apartemen, sementara pemerintah sebagai penggerak utama rumah untuk masyarakat kebanyakan, tidak bergerak banyak dan cepat. Hanyoo pak menteri PUPR, mainkan. Saya suka anda pak Basuki. Anda pasti bertahan di kabinet. Kerja anda memang luarbiasa beratnya dan saya ingin bantu boleh? Urusan PR nya perumahan rakyatnya.
Rumah harusnya sudah menjadi keharusan tiap tahun mendirikan 1 juta rumah baru sehingga dalam kurun waktu 20 tahun dari sekarang, semua keluarga bisa memeiliki rumah. Sebenarnya hal itu mudah, murah dan cepat.
Unsur termahal dari banguan adalah tanah. Maka bangunan naik keatas di tanah Negara adalah solusi. HGB di buat 50 tahun seusia gedung. Nilai tanah jangan di perhitungka., tanah milik Negara. Yang di pindah tangankan hanya gedungnya saja, hak pakai dan hak guna. Tentunya “hak pakai dan hak guna “ bisa di agunkan ke bank – catat tuh gubernur BI.
Buat perumahan maka startegi keuanganya sendiri, khusus. Buat rumah dengan RAB 4 juta permeter pada saat in adalah sangat mungkin. Maka setiap keluarga yang layak rumahnya berkisar 100M2. Atau sekitar 400 jutaan nilai nya.
Nilai itu menyicil 2,5 juta/bulan selama 20 tahun. Saya yakin semua orang bisa punya rumah kalau begini. Saya yakin tanah Negara di tengah kota di setiap kota ada ratusan hektar. Untuk membangun gedung 20 lantai, dengan masing-masing unit 100M2. Satu tower hanya memerlukan 2000M2 tapak lahan. Untuk 500 unit rumah per gedung.
Akan ada 2.000 tower bangunan. Di seluruh kota besar di Indonesia. Memerlukan lahan seluar 400 ha saja. Tapak banguannya. Memerlukan 100.jutaM3 bangunan. Senilai 400 trilun. Atau sekitar 30 Billon USD. Ini bukan nilai besar.
Beri saya kekuasaan untuk menjadi pemimpin BUMN-K. Atau bumn khusus seperti Kuda Laut dulu jaman ibnu sutowo. Beri saya waktu 5 tahun saya bikin 3 juta rumah untuk 3 juta keluarga. Untuk 15 juta sauadar kita punya rumah layak.
Beri saya lahan, saya tidak meminta uang Negara sepeserpun. Saya bangun rumah hanya memakai SWF souvereign wealth fund. Saya bisa menciptakan produk yang bankable, feasible, dan trustable. Yang saya butuhkan kekuatan undang-undang yang mendukung saya dan tanah Negara di imbreng di dalam PT BUMN tersebut. 1000 ha di berbagai kota. Karena tapaknya 400 ha, tapi sarana penunjang memerlukkan 1,5 kali luas lahan.
Sekali lagi saya tidak minta cash facility dari Negara, tidak minta APBN. Wahai pengelola Negara, BUMN-K ini ad hoc saja. Saya 1 kali jabatan, beri 3 kali. Tahun ke 15 bubarkan lagi., Saya percaya rumah itu sudah jadi sebanyak 10 juta keluarga dalam 15 tahun tercapai. Untuk 50 juta penduduk. Tempat tinggal layak, air layak, kesehatan layak, suasana layak.
Rumah yang sehat, keluarga yang sakinah, bisa di ciptakan lebih mudah dengan sarana tinggal yang di siapkan untuk masa depan.
Bersama ini pak presiden yang terhormat, saya mengajukan lamaran pekerjaan untuk membangun 3 juta unit rumah untuk 15 juta warga dalam 5 tahun kedepan. Beri saya mandate, beri saya teritori, beri saya kedaulatan, beri saya pedang yang tajam. Saya garansi saya tidak akan memakai unsur impor dari Negara manapun. Semua local content. Semua karya putra bangsa. # May peace be upon us