oleh:
Sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah merupakan waktu yang sangat utama. Setidaknya ada lima keutamaan pada 10 hari pertama bulan Dzulhijjah.
Apa saja lima keutamaan itu?
Berikut keutamaannya yang sudah kami sarikan dari kitab Mukassyafatul Qulub karya Al-Imam Ghozali Rohimahullah Ta'ala.
1. Waktu yang paling agung dan dicintai ALLAH.
10 hari pertama bulan Dzulhijjah merupakan waktu yang paling agung, paling utama, dan paling dicintai ALLAH SWT untuk manusia beramal di dalamnya.
Ibnu Abbas meriwayatkan, sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda : "Tidak ada hari-hari yang amal di dalamnya lebih dicintai ALLAH dan lebih utama dari hari-hari ini (10 hari bulan Dzulhijjah)."
"Tidak ada satu amal shaleh yang lebih dicintai oleh ALLAH melebihi amal shaleh yang dilakukan pada hari-hari ini (yaitu 10 hari pertama bulan Dzul Hijjah).
Para sahabat bertanya: "Tidak pula jihad di jalan Allah?"
Nabi SAW menjawab: "Tidak pula jihad di jalan ALLAH, kecuali orang yang berangkat jihad dengan jiwa dan hartanya namun tidak ada yang kembali satupun."
(HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah. Hadits senada juga diriwayatkan oleh Tirmidzi dan Ahmad).
2. Waktu yang mulia dan barokah.
Sepuluh hari pertama Bulan Dzulhijjah merupakan waktu yang yang mulia dan barokah. Bukti kemuliaan ini adalah sumpah ALLAH SWT di dalam Al-Quran :
Demi fajar, dan malam yang sepuluh. (QS Al- Fajr : 1-2).
Ketika menafsirkan ayat ini, Imam Ath-Thabari menjelaskan :
Wa layaalin asyr (dan malam yang sepuluh) adalah malam-malam sepuluh Dzulhijjah berdasarkan kesepakatan ahli tafsir.
Dalam Tafsir Qur'anil Azhim, Ibnu Katsir juga menjelaskan hal yang sama : Malam-malam yang sepuluh adalah 10 hari pertama bulan Dzulhijjah sebagaimana disebutkan oleh Ibnu Abbas, Ibnu Zubair, Mujahid, dan sejumlah ulama salaf dan khalaf.
3. Di dalamnya ada hari Arafah.
Salah satu keutamaan 10 hari pertama bulan Dzulhijjah adalah di dalamnya ada hari Arafah, yakni pada 9 Dzulhijjah.
Pada hari arafah, jamaah haji diwajibkan melakukan wukuf yang merupakan puncak ibadah haji. Sedangkan bagi umat Islam yang tidak sedang menjalankan ibadah haji disunnahkan melakukan puasa arafah.
Keutamaan puasa arafah ini adalah bisa menghapus dosa selama dua tahun, satu tahun sebelumnya dan satu tahun sesudahnya.
Rasulullah SAW bersabda : "Barangsiapa yang berpuasa pada hari Tarwiyah (8 Dzulhijjah), ALLAH akan memberinya pahala kesabaran Nabi Ayub AS dalam menghadapi cobaam hidup. Barangsiapa yang berpuasa pada hari Arafah (9 Dzulhijjah), ALLAH akan memberinya pahala seperti Nabi Isa AS."
"Apabila datang hari Arafah, ALLAH menyerahkan rahmatNya. Lalu tidak ditemukan sebuah haripun yang lebih baik dalam jumlah orang yang dimerdekakan dari neraka dibandingkan hari itu. Dan barangsiapa yang meminta kepada ALLAH SWT dlm hari Arafah sebuah kebutuhan dari kebutuhan-kebutuhan dunia akhirat, tentu ALLAH akan memenuhi padanya."
Rasulullah SAW ditanya tentang puasa hari Arafah, Beliau SAW menjawab : "Puasa itu menghapus dosa satu tahun yang lalu dan satu tahun berikutnya." (HR. Muslim).
4. Haji dilakukan di waktu itu.
Sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah menjadi demikian istimewa karena ibadah haji dilakukan di waktu itu. Sebagian besar rukun haji dikerjakan pada tanggal 8, 9, dan 10 Dzulhijjah yang merupakan bagian dari 10 hari pertama bulan Dzulhijjah. Sedangkan sebagian rukun lainnya dikerjakan pada hari tasyriq yakni tanggal 11, 12 dan 13 Dzulhijjah.
Haji merupakan rukun Islam kelima. Di antara rukun Islam, bisa dikatakan haji merupakan ibadah yang paling berat. Sebab ibadah haji menggabungkan aspek ruhiyah, jasadiyah dan maliyah.
Haji membutuhkan kekhyusuan dalam mengerjakannya, membutuhkan fisik yang sehat dan juga biaya yang tidak sedikit.
5. Berkumpulnya induk-induk ibadah
Keutamaan 10 Hari Pertama Bulan Dzulhijjah adalah berkumpulnya induk-induk ibadah pada waktu itu. Sebab inilah yang menjadikan 10 hari pertama bulan Dzhulhijjah begitu istimewa.
Selain haji, pada 10 hari pertama bulan Dzulhijjah juga disunnahkan puasa Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah, shalat Idul Adha pada tanggal 10 Dzulhijjah, qurban pada tanggal 10 Dzulhijjah, memperbanyak sedekah, memperbanyak dzikir, memperbanyak tahlil, tahmid, takbir, memperbanyak tilawah, dan seluruh amal shalih lainnya.
"Tidak ada hari-hari yang lebih agung di sisi ALLAH dan lebih disukaiNya untuk digunakan sebagai tempat beramal sebagaimana 10 hari ini. Karenanya, perbanyaklah pada hari-hari itu bacaan tahlil, takbir, dan tahmid." (HR. Ahmad).
Imam Ibnu Hajar al-Asqalani menjelaskan : Tampaknya sebab yang menjadikan istimewanya sepuluh hari (pertama) Dzulhijjah adalah karena padanya terkumpul ibadah-ibadah induk (besar), yaitu: shalat, puasa, sedekah dan haji, yang (semua) ini tidak terdapat pada hari-hari yang lain.
Demikian lima keutamaan 10 hari pertama bulan Dzulhijjah. Dengan mengetahuinya, semoga kita semakin termotivasi untuk memperbanyak amal ibadah kita pada hari-hari tersebut.
Sumber : Mukasyafatul Qulub, Al-Imam Ghozali.